Kamis, 22 Maret 2012

lyrics NUMBER ONE FOR ME


NUMBER ONE FOR ME
 by Maher zain

I was a foolish little child
Crazy things I used to do
And all the pain I put you through
Mama now I'm here for you
For all the times I made you cry
The days I told you lies
Now it's time for you to rise
For all the things you sacrificed
Oh, if I could turn back time rewind
If I could make it undone
I swear that I would
I would make it up to you
Mum I'm all grown up now
It's a brand new day
I'd like to put a smile on your face every day
Mum I'm all grown up now
And it's not too late
I'd like to put a smile on your face every day
And now I finally understand
Your famous line
About the day I'd face in time
'Cause now I've got a child of mine
And even though I was so bad
I've learned so much from you
Now I'm trying to do it too
Love my kid the way you do
Oh, if I could turn back time rewind
If I could make it undone
I swear that I would
I would make it up to you
Oh, if I could turn back time rewind
If I could make it undone
I swear that I would
I would make it up to you
Mum I'm all grown up now
It's a brand new day
I'd like to put a smile on your face every day
Mum I'm all grown up now
And it's not too late
I'd like to put a smile on your face every day
You know you are the number one for me
Oh, oh, number one for me
You know you are the number one for me
Oh, oh, number one for me
There's no one in this world that can take your place
Oh I'm sorry for ever taking you for granted
Ooh, I will use every chance I get
To make you smile, whenever I'm around you
Now I will try to love you like you love me
Only God knows how much you mean to me
Oh, if I could turn back time rewind
If I could make it undone
I swear that I would
I would make it up to you
Mum I'm all grown up now
It's a brand new day
I'd like to put a smile on your face every day
Mum I'm all grown up now
And it's not too late
I'd like to put a smile on your face every day
Mum I'm all grown up now
It's a brand new day
I'd like to put a smile on your face every day
Mum I'm all grown up now
And it's not too late
I'd like to put a smile on your face every day
The number one for me
Oh, oh, number one for me

Kamis, 15 Maret 2012

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR 2 "TERMOKIMIA"



I.                   TUJUAN
a.       Menentukan tetapan kalorimetri (harga air kalorimetri).
b.      menentukan kalor reaksi berbagai reaksi kimia.

II.                DASAR TEORI
Kalorimeter yang baik memiliki kapasitas kalor kecil. Artinya kalorimeter tersebut benar-benar sebagai sistem yang terisolasi, sehingga perubahan kalor yang terjadi dari reaksi hanya berpengaruh terhadap perubahan suhu air atau larutan yang ada di dalam kalorimeter.
Reaksi yang berlangsung dalam calorimeter merupakan reaksi yang berlangsung pada volum konstan (∆V = 0), maka perubahan kalor yang terjadi dalam sistem akan sama dengan perubahan energi dalamnya.
                                     ∆U = q
Pengukuran kalor reaksi selain kalor reaksi pembakaran, dapat dilakukan manggunakan kalorimeter pada tekanan konstan. Misalnya pada kalorimeter stirofoam yang dibuat dari gelas stirofoam. Kalorimeter jenis ini umunya dilakukan untuk mengukur kalor reaksi di mana reaksinya berlangsung dalam bentuk larutan, misalnya untuk mengukur perubahan kalor yang terjadi pada reaksi netralisasi asam-basa.
Pada kalorimeter yang reaksi kimianya berlangsung pada tekanan konstan (∆P = 0), maka perubahan kalor yang terjadi dalam sistem akan sama dengan perubahan entalpinya.
                                          ∆H = q         

          Oleh karena dianggap tidak ada kalor Termokimia adalah ilmu yang membahas hubungan antara kalor dengan reaksi kimia atau proses-proses yang berhubungan dengan reaksi kimia. Dalam praktiknya termokimia lebih banyak berhubungan dengan pengukuran kalor yang menyertai reaksi kimia atau proses-proses yang berhubungan dengan perubahan struktur zat, misalnya perubahan wujud atau perubahan struktur kristal. Untuk mempelajari perubahan kalor dari suatu proses perlu kiranya dikaji beberapa hal yang berhubungan dengan energi apa saja yang dimiliki oleh suatu zat, bagaimana energi tersebut berubah, bagaimana mengukur perubahan energi tersebut, serta bagaimana pula hubungannya dengan struktur zat.
Besarnya kalor yang menyebabkan perubahan suhu (kenaikan atau penurunan suhu) air yang terdapat di dalam kalorimeter dirumuskan sebagai:
                                     q = m × c × ΔT

dengan,          
m   = massa air dalam kalorimeter (gram)
c    = kalor jenis air dalam kalorimeter (J g K)
ΔT = perubahan suhu (C atau K)

Yang diserap maupun dilepaskan oleh sistem ke lingkungan selama reaksi berlangsung, maka
q + q + q = q

III.             ALAT DAN BAHAN
Alat
Bahan
Kalorimeter
Thermometer
Pipet
Batang pengaduk
Serbuk Zn
Air
CuSO4
H2SO4
Ca(OH)2



IV.             CARA KERJA
a.       Penentuan Tetapan Kalorimeter
2.      Memasukkan 25 mL air ke dalam kalorimeter dengan pipet ukur. Mencatat temperaturnya (t1). Dengan thermometer.
3.      Memaanaskan 25 mL air dalam gelas kimia sampai kenaikan suhu lebih dari 50º C. Mencatat temperaturnya (t2).
4.      Mencampurkan air panas itu ke dalam kalorimeter yang berisi air dingin kemudian mengocok dan mencatat temperatur setiap 30 detik (t3). Sampai detik keenam.
5.      Menghitung tetapan kalorimeternya.
b.      Kalor Reaksi Zn – CuSO4
1.  Memasukkan 25 mL CuSO4 ke dalam kalorimeter. Dan mencatat temperaturnya (t4).
2.  Meniimbang 0,5 gram serbuk Zn. (Ar Zn = 65,4).
3.  Memasukkan serbuk Zn ke dalam calorimeter yang berisi larutan CuSO4. dan mencatat temperaturnya setiap 30 detik (t4).
4.  Menghitung kalor reaksinya
c.       Penentuan kalor penetralan HCl – NaOH
1.  Memasukkan 50 ml H2SO4 pada gelas pertama.
2.  memasukan 50 ml  NaOH pada gelas yang kedua.
3.  Memasukan kedua gelas tersebut pada ember yang berisi air hingga 5 menit. Setelah 5 menit mengukur salah satu suhu dari larutan tersebut (t6).
4.  Mencampurkan kedua larutan tersebut pada kalorimetri.
5.  Mengukur temperaturnya setiap 30 detik (t7).
6.  Menghitung kalor penetralan yang terukur.

V.                HASIL PENGAMATAN

1.      Penentuan tetapan kalorimeter

Sketsa langkah kerja
pengamatan
25 ml air dingin

 

25 ml air >50ºC
 



Panaskan dan catat suhu.
Suhu awal air dingin adalah 30ºC ketika air dipanaskan maka suhu yang didapat adalah 56ºC dan suhu yang didapatkan ketika kedua air itu dicampurkan dalam kalorimetri adalah 40ºC dan semakin menurun. Dihitung setiap 30 detik sekali.

Sampel
Temperatur pada 30 detik ke
1
2
3
4
5
6
Air dingin
30 ºC





Air panas
56 ºC





Campuran
40 ºC
40 ºC
40 ºC
39 ºC
39ºC
39 ºC





2. Penentuan kalor reaksi Zn-CuSO4
Sketsa langkah kerja
Pengamatan
50 ml CuSO4 dan Zn
 


Kocok dan ukur suhu
Suhu awal CuSO4 adalah 30 ºC setelah Zn sebanyak 3 gram dicampurkan pada CuSO4 dalam kalirimeter, Zn terlarut dan suhu campuran dalam setiap 30 detik suhu naik 1

Sampel
Temperatur pada 30 detik ke
1
2
3
4
5
6
CuSO4
30 ºC





Zn






Campuran
33 ºC
34 ºC
35 ºC
36 ºC
37 ºC
37 ºC

3. penentuan kalor penetralan system reaksi H2SO4-Ca(OH)2
Sketsa langkah kerja
Pengamatan
Mencampurkan H2SO4 dan Ca(OH)2 aduk dan ukur suhunya.
 





Kedua larutan direndam.
Suhu salah satu dari larutan yang setelah direndam dalam air selama 5menit adalah 28 ºC sebagai t6
Setelah dicampur suhu 30 detik pertama  sampai seterusnya adalah 31 ºC dan semakin menurun. Suhu naik karena pada waktu dicampurkan kedua larutan tersebut melakukan reaksi

Sampel
Temperatur pada 30 detik ke
1
2
3
4
5
6
H2SO4
28 ºC





Ca(OH)2






Campuran
31 ºC
31 ºC
30 ºC
30 ºC
30 ºC
30 ºC

Perhitungan
a.       Penentuan Tetapan kalorimeter.

m air dingin = ρ . v
m = 1 . 25
m = 25 grm

m air dingin = ρ . v
m = 1 . 25
m = 25 grm

Q1 = m . c . Δt
=25 x 4,18 x (40-30)
=1045

Q2 = m . c . Δt
=25 x 4,18 x (56-40)
=1672

Q3 = Q2-Q1
= 1672 – 1045
= 627
K =  
K =  = 15,67






b.      Penentuan kalor reaksi Zn- CuSO4

m = ρ . v
m = 1,29 . 50
m = 64,5 grm
Q4 = k . (t5 – t4)
= 15,67 x (31-28)
= 47,01
Q5 = m . c . Δt
= 64,5 x 3,52 x (31-28)
= 681,12

Q6= Q4+Q5
= 47,01 + 681,12
= 728,13
ΔH =   =  = 14562,6

            Reaksi ini termasuk reaksi endoterm.
c.       Penentuan kalor penetralan

m = ρ . v
m = 1,12 . 100
m = 112 grm
Q7 = m . c . Δt
= 112x 3,89 (29-27)
= 871,36
Q8 = k . (t7 – t6)
= 15,67 x (29-27)
= 31,34

Q9= Q7+Q8
= 435,68 + 31,34
= 467,02
ΔHr =  = = 4670,2





VI.             PEMBAHASAN

Pada kesempatan praktikum kali ini, kami akan melakukan praktikum tentang termokimia. Termokimia merupakan bagian dari ilmu kimia yang mempelajari tentang perubahan kalor. Perubahan energy yang terjadi dapat berupa pelepasan energi atau yang sering disebut reaksi eksoterm serta penyerapan energi yang disebut reaksi endoterm. Untuk mengetahui hal tersebut, maka kami meakukan percobaan tentang penentuan tetapan calorimeter,  penentuan kalor reaksi Zn-CuSO4  serta penentuan kalor penetralan sistem reaksi H2SO4 – Ca(OH)2.
Pertama-tama kami melakukan percobaan tentang penentuan tetapan kalorimeter. Pada percobaan ini memakai bahan berupa air dingin yang langsung diambil dari kran dan air yang medidih yang telah dididihkan selama 3 menit. Air dingin memiliki suhu 300C sedangkan air yang mendidih memiliki suhu 560C. setelah dicampurkan dengan cara dikocok dalam kalorimeter maka terlihat suhu campuran sebesar 40oC. pengukuran suhu dilakukan dari mulai 30 detik pertama hingga 30 detik ke 6. Pada 30 detik ke enam terdapat nilai suhu sebesar 390C dengan demikian terlihat adanya penurunan suhu. Dalam termodinamika dikenal dengan sebutan reaksi eksoterm yakni perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan sehingga suhu lingkungan menjadi lebih panas.
Setelah itu, kami melakukan percobaan yang kedua untuk penentuan kalor reaksi Zn-CuSO4. Dalam percobaan ini, kami menggunakan larutan CuSO4  sebanyak 50 ml serta Zn sebanyak 3 gram. Suhu CuSO4  pada awalnya bernilai 280C dan setelah dicampurkan dengan Zn terlihan suhu campuran pad 30 detik pertama sebanyak 310C. dan pada 30 detik ke enam suhu semakin bertambah yaitu sebesar 360C. Hal tersebut menandakan bahwa pada percampuran Zn dan CuSO4  terjadi reaksi endoterm yakni terjadi perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem sehingga suhu lingkungan turun dan menjadi lebih dingin. Pada penghitunganpun hasilnya adalah positif yang menandakan bahwa perubahan entalpi pada sistem bertambah. 

Percobaan yang ketiga adalah penentuan kalor penetralan sistem reaksi H2SO4 – Ca(OH)2. Pada percobaan ini kami menggunakan cairan H2SO4 dan Ca(OH)2 yang masing-masing cairan dimasukkan kedalam gelas kimia sebanyak 50 ml. gelas kimia yang telah terisi H2SO4 dan Ca(OH)2  direndam pada air yang baru diambil selama 5 menit. Proses perendaman ini bertujuan untuk menyamakan suhu kedua larutan tersebut. Pada saat perendaman, jangan sampai air rendaman masuk ke dalan gelas kimia. Ketika dalam proses perendaman kami mengukur salah satu suhu dari cairan tersebut dan terdapat nilai sebanyak 270C. setelah 5 menit direndam, maka kedua cairan dicampurkan dalam kalorimeter untuk diukur suhu campurannya. Pada 30 detik pertama, suhu campuran H2SO4 – Ca(OH)2 bernilai 290C dan hingga 30 detik ke enam suhunya tetap 290C sehingga dapat disimpulkan bahwa suhu campurannya telah konstan. Suhu campuran reaks yang maksimum (t7) adalah 290C. 


VII.          KESIMPULAN

Dari percobaan yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa :
1.      Termokimia merupakan bagian dari ilmu kimia yang mempelajari tentang perubahan kalor.
2.      Pada percobaan penentuan tetapan kalorimeter terlihat adanya penurunan suhu.
3.      Penurunan suhu itu dinamakan reaksi eksoterm yakni perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan.
4.      Pada percobaan penentuan tetapan kalorimeter Nilai Q1 = 1045, Q2= 1672, Q3=627 dan K= 15,67
5.      Pada percobaan untuk penentuan kalor reaksi Zn-CuSO4 terlihan suhu campuran pad 30 detik pertama sebanyak 310C. dan pada 30 detik ke enam suhu semakin bertambah yaitu sebesar 360C
6.      Hal demikian termasuk reaksi endoterm yakni terjadi perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem.
7.      Pada percobaan untuk penentuan kalor reaksi Zn-CuSO4 terdapat nilai Q4=47,01, Q5= 681,12 , Q6= 728,13 dan ΔH= 14562,6
8.      Pada percobaan penentuan kalor penetralan sistem reaksi H2SO4 – Ca(OH)2 dilakukan perendaman dahulu yang berfungsi untuk penyamaan suhu kedua larutan.
9.      Suhu campurannya larutan adalah konstan.
10.  Suhu campuran reaksi yang maksimum (t7) adalah 290C.
11.  Pada percobaan penentuan kalor penetralan sistem reaksi H2SO4 – Ca(OH)2 terdapat nilai Q7= 871,36 , Q8=31,34 , Q9 = 467,02 dan ΔH= 4670,2
12.  Perubahan entalpi hanya terjadi pada tekanan yang tetap.
13.  Perubahan entalpi suatu sistem dapat dihitung bila system mengalami perubahan.


DAFTAR PUSTAKA
Brescia, Frank et. Al. 1980. Fundamental of chamistry laboratory student. New york : academic press.
Sunarya, yayan. 2001. Praktikum kimia dasar. Bandung : kimia FPMIPA UPI.
Unggul, sudarmo. 2004. Kimia. Jakarta : Erlangga.