Rabu, 29 Februari 2012

Contoh RPP


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

                 
                                          Nama Sekolah       :     SMA satu nusa
                                          Mata Pelajaran       :     Matematika
                                          Kelas / Program     :    XII / IPS
                                          Semester                :     Ganjil




Standar Kompetensi                  :  3.      Menggunakan konsep matriks dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar                     : 3.3.    Menggunakan determinan dan invers dalam penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel.
Indikator                                    :  1.      Menentukan persamaan matriks dari sistem persamaan   
                                                               linear.
                                                      2.      Menentukan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel dengan determinan.
                                                      3.      Menentukan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel dengan invers matriks.
                                                      4.      Menentukan invers dan determinan matriks ordo 3 ´ 3.
                                                      5.      Menentukan penyelesaian sistem persamaan linear tiga variabel dengan invers matriks yang melibatkan determinan.


Alokasi Waktu                           :  12 jam pelajaran (6 pertemuan)


A.     Tujuan Pembelajaran


         a.   Peserta didik dapat menentukan persamaan matriks dari sistem persamaan linear.
         b.   Peserta didik dapat menentukan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel dengan determinan.
         c.   Peserta didik dapat menentukan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel dengan invers matriks.
         d.   Peserta didik dapat menentukan invers dan determinan matriks ordo 3 ´ 3.
         e.   Peserta didik dapat menentukan penyelesaian sistem persamaan linear tiga variabel dengan invers matriks yang melibatkan determinan.

B.      Materi Ajar

         a.                  Penyelesaian persamaan matriks.
b.   Menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel dengan menggunakan matriks.
c.   Aturan Cramer (Pengayaan).
d.   Invers matriks ordo 3 ´ 3 (Pengayaan).
e.   Menentukan determinan matriks ordo 3 ´ 3.
f.    Menyelesaikan sistem persamaan linear tiga variabel dengan menggunakan matriks.
  


C.     Metode Pembelajaran

         Ceramah, tanya jawab, diskusi.


D.     Langkah-langkah Kegiatan

Ø     Pertemuan Pertama, Kedua, dan Ketiga

         Pendahuluan
      Apersepsi            :  -  Mengingat kembali mengenai penentuan determinan dan invers matriks 2 ´ 2.
                                    -  Membahas PR       
      Motivasi              :  Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat  menentukan determinan dan invers dari matriks 2 ´ 2.
        
         Kegiatan Inti
         a.   Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru (selain itu misalkan dalam bentuk lembar kerja, tugas mencari materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan lingkungan, atau pemberian contoh-contoh materi untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb) mengenai cara menentukan persamaan matriks dari sistem persamaan linear, menentukan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel dengan determinan, dan menentukan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel dengan invers matriks, kemudian antara peserta didik dan guru mendiskusikan materi tersebut (Bahan: buku paket, yaitu buku Matematika SMA dan MA Kelas XII Semester Ganjil Jilid 3A, Prog. IPS mengenai penyelesaian persamaan matriks, penentuan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel dengan menggunakan matriks, dan aturan Cramer).     
         b.   Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan mengenai cara menentukan persamaan matriks dari sistem persamaan linear, menentukan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel dengan determinan, dan menentukan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel dengan invers matriks.   
         c.   Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket mengenai penyelesaian persamaan matriks, penentuan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel dengan menggunakan matriks, dan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel dengan aturan Cramer.
         d.   Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai penyelesaian persamaan matriks dan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel dengan aturan Cramer dari buku paket sebagai tugas individu.
e.   Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban soal-soal dari buku paket.
f.    Peserta didik mengerjakan beberapa soal latihan dalam buku paket sebagai tugas individu.
        
         Penutup
         a.   Peserta didik membuat rangkuman dari materi mengenai cara menentukan persamaan matriks dari sistem persamaan linear, menentukan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel dengan determinan, dan menentukan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel dengan invers matriks.
         b.   Peserta didik dan guru melakukan refleksi.
         c.   Peserta didik diberikan pekerjaan rumah (PR) berkaitan penentuan persamaan matriks dari sistem persamaan linear, penentuan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel dengan determinan dan invers matriks, dari soal-soal latihan dalam buku paket yang belum terselesaikan di kelas atau dari referensi lain.
Ø     Pertemuan Keempat dan kelima

         Pendahuluan
   Apersepsi            :  -  Mengingat kembali mengenai penentuan determinan dan invers matriks 2 ´ 2.
                                 -  Membahas PR.
         Motivasi              :     Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menentukan invers dan determinan matriks ordo      3 ´ 3 dan menentukan penyelesaian sistem persamaan linear tiga variabel dengan invers matriks yang melibatkan determinan.
        
        
         Kegiatan Inti
a.   Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru (selain itu misalkan dalam bentuk lembar kerja, tugas mencari materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan lingkungan, atau pemberian contoh-contoh materi untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb) mengenai cara menentukan invers dan determinan matriks ordo 3 ´ 3 dan menentukan penyelesaian sistem persamaan linear tiga variabel dengan invers matriks yang melibatkan determinan, kemudian antara peserta didik dan guru mendiskusikan materi tersebut (Bahan: buku paket, yaitu buku Matematika SMA dan MA Kelas XII Semester Ganjil Jilid 3A, Prog. IPS mengenai invers matriks ordo 3 ´ 3, mengenai matriks identitas dan pengertian minor, pengertian kofaktor, penentuan determinan matriks ordo 3 ´ 3, pengertian adjoin matriks ordo 3 ´ 3, penentuan invers matriks ordo 3 ´ 3, dan penentuan penyelesaian sistem persamaan linear tiga variabel dengan menggunakan matriks).
         b.   Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan cara menentukan invers dan determinan matriks ordo 3 ´ 3 dan menentukan penyelesaian sistem persamaan linear tiga variabel dengan invers matriks yang melibatkan determinan.
         c.   Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket mengenai penentuan minor-minor dari sebuah matriks ordo 3 ´ 3, penentuan kofaktor dari elemen-elemen sebuah matriks ordo 3 ´ 3, penentuan nilai determinan matriks ordo 3 ´ 3 dengan metode kofaktor, penentuan nilai determinan matriks ordo 3 ´ 3 dengan metode Sarrus, penentuan adjoin sebuah matriks ordo 3 ´ 3, penentuan invers matriks ordo 3 ´ 3, dan penentuan penyelesaian sistem persamaan linear tiga variabel dengan menggunakan matriks.
         d.   Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai penentuan minor dan kofaktor tiap-tiap elemen sebuah matriks ordo 3 ´ 3, penentuan nilai determinan matriks ordo 3 ´ 3 dengan metode kofaktor dan metode Sarrus, penentuan adjoin sebuah matriks ordo        3 ´ 3, penentuan invers matriks ordo 3 ´ 3, dari buku paket sebagai tugas individu.
e.   Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban soal-soal dari buku paket.
f.    Peserta didik mengerjakan beberapa soal latihan dalam buku paket sebagai tugas individu.
         g.   Peserta didik diingatkan untuk mempelajari kembali materi mengenai penyelesaian persamaan matriks, aturan Cramer, invers dan determinan matriks ordo 3 ´ 3, serta penyelesaian sistem persamaan linear dua dan tiga variabel dengan matriks untuk menghadapi ulangan harian pada pertemuan berikutnya.
        




         Penutup
         a.   Peserta didik membuat rangkuman mengenai cara menentukan invers dan determinan matriks ordo 3 ´ 3 dan menentukan penyelesaian sistem persamaan linear tiga variabel dengan invers matriks yang melibatkan determinan.  
         b.   Peserta didik dan guru melakukan refleksi.
         c.   Peserta didik diberikan pekerjaan rumah (PR) berkaitan dengan materi mengenai cara menentukan invers dan determinan matriks ordo 3 ´ 3 dan menentukan penyelesaian sistem persamaan linear tiga variabel dengan invers matriks yang melibatkan determinan, dari soal-soal latihan dalam buku paket yang belum terselesaikan di kelas atau dari referensi lain.

Ø  Pertemuan Keenam
         Pendahuluan
   Apersepsi            :  Mengingat kembali mengenai penyelesaian persamaan matriks, aturan Cramer, dan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel dengan matriks.
   Motivasi              :  Agar peserta didik dapat menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan materi mengenai penyelesaian persamaan matriks, aturan Cramer, dan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel dengan matriks.

Kegiatan Inti 
a.   Peserta didik diminta untuk menyiapkan kertas ulangan dan peralatan tulis secukupnya di atas meja karena akan diadakan ulangan harian.
b.   Peserta didik diberikan lembar soal ulangan harian.
c.   Peserta didik diingatkan mengenai waktu pengerjaan soal ulangan harian, serta diberi peringatan bahwa ada sanksi bila peserta didik mencontek.
d.   Guru mengumpulkan kertas ulangan jika waktu pengerjaan soal ulangan harian telah selesai.

Penutup
Peserta didik diingatkan untuk mempelajari materi-materi terdahulu sebagai persiapan menghadapi ujian akhir sekolah.


E.      Alat dan Sumber Belajar
Sumber :   
-        Buku paket, yaitu buku Matematika SMA dan MA Kelas XII Semester Ganjil Jilid 3A, Prog. IPS.        
-        Buku referensi lain.


               F. Penilaian    
               Teknik                   : tugas individu, ulangan harian.
               Bentuk Instrumen : uraian singkat.
Contoh Instrumen : 
1.      Tentukan penyelesaian sistem persamaan linear  berikut dengan menggunakan matriks.





2.      Tentukan penyelesaian sistem persamaan linear berikut dengan menggunakan metode matriks.
        


3.            Dony membeli 24 liter bensin dan 5 liter oli dengan harga Rp258.000,00. Sedangkan Fida membayar Rp381.000,00 untuk 18 liter bensin dan 10 liter oli. Tentukan harga bensin dan oli tiap liternya.                                                                                                            
                                                                                                                                   




         Mengetahui,                                                                   Cirebon,    Juli 2011
         Kepala SMA satu nusa                                              Guru Mata Pelajaran Matematika,
          



         Drs. H. Mahfud                                                             M. Zidan, S.Pd

Rabu, 15 Februari 2012

kimia organik


LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK
PEMBUATAN SENYAWA ALKANA
Dosen : Kartimi, M.Pd








Oleh :
                                                 Nama               : Endah Nurohmah
                                                 NIM                : 1410160086
                                                 Kelas               : Biologi – C/3
                                                 Kelompok       : I
                      

LABORATORIUM BIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI
CIREBON
2011

PEMBUATAN SENYAWA ALKANA

1.      TUJUAN

Mahasiswa diharapkan mampu dan mengerti tentang:
Ø  Cara pembuatan senyawa hidrokarbon alifatis jenuh (alkana).
Ø  Mengetahui sifat-sifat dari bahan yang digunakan.
Ø  Menuliskan reaksi dan mekanismenya.

2.      DASAR TEORI

Alkana termasuk dalam hidrokarbon jenuh (asiklik). Jenis alkana yang paling sederhana adalah metana. Alkana tidak larut dalam air dan senyawa ini berbentuk cairan yang lebih ringan dari air, karena alkana terapung diatas air. Hal ini disebabkan karena alkana yang bersifat nonpolar. Alkana mempunyai titik didih yang rendah dibandingkan dengan senyawa organik lain dengan berat molekul yang sama. Hal ini disebabkan karena daya tarik menarik diantara molekul nonpolar lemah, sehingga proses pemisahan molekul satu dengan yang lainnya (sama dengan proses perubahan dari fase cair ke fase gas) relative memerlukan sedikit energi.
Senyawa hidrokarbon jenuh dengan ikatan tunggal dapat diprediksi dengan baik, mengingat setiap atom karbon memiliki kemampuan mengikat 4 atom lain. Sehingga senyawa alkana yang dibentuk memiliki pola yang khas. Jumlah atom H yang diikat sangat tergantung dengan jumlah atom C yang berikatan. Atas dasar ini dapat dibentuk deret CnH2n+2, dan dikenal dengan senyawa Alkana dan dapat kita susun dari nilai n = 1 sampai dengan n = ∞.


  1. ALAT DAN BAHAN
a.      Alat
·         Pipet kapiler
·         Api Bunsen
·         Tabunng reaksi
·         Kapas
·         Mortar stemper
b.      Bahan
·         Natrium hidroksida (NaOH)
·         Natrium benzoate (C6H5COONa)
·         Asam asetat

4.      PROSEDUR KERJA

a.       Menggerus setengah sendok makan natrium benzoat dan setengah sendok makan NaOH dalam mortar.
b.      Kemudian dimasukkan kedalam tabung reaksi serta menutupnya dengan kapas.
c.       Memanaskan tabung reaksi yang berisi bahan campuran sampai keluar gelembung.
d.      Mengamati apakan ada cairan lain dan bagaimana baunya?
e.       Mangulangi percobaan sekali lagi.
f.       Pada percobaaan ketiga, mengganti natrium benzoate dengan asam asetat.



5.      HASIL PENGAMATAN

Bahan
Cairan
Gelembung
Bau
C6H5COONa + NaOH
Bening
Ada gelembung
Menyengat
Asam asetat + NaOH
Bening
Ada gelembung
Menyengat

Reaksi:

C6H5COONa + NaOH → Na2CO3 + C6H6 (merupakan turunan benzena)

CH3COOH + NaOH → NaCO3H + CH4 (Alkana)


6.      PEMBAHASAN
Pada acara praktikum kali ini kami melakukan praktikum tentang pembuatan senyawa alkana. Senyawa alkana termasuk hidrokarbon yang asiklik atau jenuh, karena memiliki ikatan tunggal. Sebagai hidrokarbon jenuh, alkana memiliki jumlah atom H yang maksimum. Alkana juga dinamakan parafin (dari parum affinis), karena sukar bereaksi dengan senyawa-senyawa lainnya. Kadang-kadang alkana juga disebut sebagai hidrokarbon batas, karena batas kejenuhan atom-atom H telah tercapai.
 Untuk membuat senyawa alkana tersebut, kami menggunakan senyawa natrium benzoat, asam asetat dan NaOH. Senyawa hidrokarbon jenuh dengan ikatan tunggal dapat diprediksi dengan baik, mengingat setiap atom karbon memiliki kemampuan mengikat 4 atom lain. Sehingga senyawa alkana yang dibentuk memiliki pola yang khas. Jumlah atom H yang diikat sangat tergantung dengan jumlah atom C yang berikatan. Atas dasar ini dapat dibentuk deret CnH2n+2, dan dikenal dengan senyawa Alkana dan dapat kita susun dari nilai n = 1 sampai dengan n = ∞.
Pada percobaan pertama kami mencampurkan NaOH (natrium hidrosida) dan C6H5COONa (Natrium Benzoat) yang dipanaskan di atas api Bunsen. setelah beberapa menit  dipanaskan, maka senyawa yang ada di dalamnya akan mengalami reaksi oksidasi atau pembakaran yang akan menghasilkan CO2 dan H2O yang membentuk gelembung. Cairan yang dihasilkan dari senyawa tersebut bening dan baunya menyengat.
 Berikut reaksi antara NaOH dan Natrium Benzoat :
C6H5COONa + NaOH → Na2CO3 + C6H6
Reaksi senyawa tersebut merupakan turunan dari benzena.
Pada percobaan kedua, kami mengganti campuran dari senyawa asam asetat dan NaOH, percampuran senyawa tersebut akan didapat suatu cairan putih dan setelah dipanaskan maka akan terdapat cairan bening diatasnya. Hal itu dikarenakan adanya reaksi oksidasi atau reaksi pembakaran, yang akan menghasilkan CO2 dan H2O. air bening yang terdapat didalamnya adalah hasil dari H2O yang terkumpul dari reaksi tersebut, dan akan menghasilkan senyawa alkana yaitu CH4 atau metana. Metana ini adalah suatu senyawa alkana paling sederhana. Setiap senyawa alkana selalu akan berada di atas air, karena cairan alakan lebih ringan daripada air. Bau yang dihasilkan dari pembakaran senyawa asam asetat dan NaOH menyengat.
Reaksi dari senyawa asam asetat dan NaOH adalah :
­ CH3COOH + NaOH → NaCO3H + CH4 (Alkana)
 senyawa CH4 adalah gugus alkana yang paling sederhana, yaitu metana.


 










Sifat Kimia Alkana
  • Pada umumnya alkana sukar bereaksi dengan senyawa lainnya.
  • Dalam oksigen berlebih, alkana dapat terbakar menghasilkan kalor, karbon dioksida dan uap air.
  • Jika alkana direaksikan dengan unsur-unsur halogen (F2, Cl2, Br2, I2), atom –atom H pada alkana akan digantikan oleh atom-atom halogen.
  • Makin banyak atom C (rantainya makin panjang) maka titik didih makin tinggi.
  • dapat mengalami oksidasi (reaksi pembakaran)




7.      KESIMPULAN

Dari hasil pengamatan tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa:
1.      Cara membuat senyawa alkana yaitu dengan mencampurkan NaOH (natrium hidrosida) dan C6H5COONa (Natrium Benzoat). Serta mencampurkan senyawa asam asetat dan NaOH.
2.      Reaksi antara NaOH dan Natrium Benzoat: C6H5COONa + NaOH → Na2CO3 + C6H6 reaksi ini menghasilkan benzena.
3.      Reaksi dari senyawa asam asetat dan NaOH: CH3COOH + NaOH → NaCO3H + CH4
Reaksi ini menghasilkan metana.


DAFTAR PUSTAKA
Sutresna , Nana . 2008. cerdas belajar kimia. Bandung : Grafindo.
Hidayat, Jamiludin. 2007. kimia. Jakatra : aryaduta.
Unggul, sudarmo. 2004. Kimia. Jakarta : Erlangga.

LAMPIRAN