LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK
PEMBUATAN SENYAWA ALKANA
Dosen : Kartimi, M.Pd
![]() |
Oleh
:
Nama : Endah
Nurohmah
NIM : 1410160086
Kelas : Biologi – C/3
Kelompok : I
LABORATORIUM BIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS
TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) SYEKH NURJATI
CIREBON
2011
PEMBUATAN SENYAWA ALKANA
1. TUJUAN
Mahasiswa
diharapkan mampu dan mengerti tentang:
Ø Cara
pembuatan senyawa hidrokarbon alifatis jenuh (alkana).
Ø Mengetahui
sifat-sifat dari bahan yang digunakan.
Ø Menuliskan
reaksi dan mekanismenya.
2. DASAR TEORI
Alkana termasuk dalam hidrokarbon jenuh (asiklik).
Jenis alkana yang paling sederhana adalah metana. Alkana tidak larut dalam air
dan senyawa ini berbentuk cairan yang lebih ringan dari air, karena alkana
terapung diatas air. Hal ini disebabkan karena alkana yang bersifat nonpolar.
Alkana mempunyai titik didih yang rendah dibandingkan dengan senyawa organik
lain dengan berat molekul yang sama. Hal ini disebabkan karena daya tarik
menarik diantara molekul nonpolar lemah, sehingga proses pemisahan molekul satu
dengan yang lainnya (sama dengan proses perubahan dari fase cair ke fase gas)
relative memerlukan sedikit energi.
Senyawa hidrokarbon jenuh dengan
ikatan tunggal dapat diprediksi dengan baik, mengingat setiap atom karbon
memiliki kemampuan mengikat 4 atom lain. Sehingga senyawa alkana yang dibentuk
memiliki pola yang khas. Jumlah atom H yang diikat sangat tergantung dengan
jumlah atom C yang berikatan. Atas dasar ini dapat dibentuk deret CnH2n+2, dan
dikenal dengan senyawa Alkana dan dapat kita susun dari nilai n = 1 sampai
dengan n = ∞.
- ALAT
DAN BAHAN
a.
Alat
·
Pipet kapiler
·
Api Bunsen
·
Tabunng reaksi
·
Kapas
·
Mortar stemper
b.
Bahan
·
Natrium
hidroksida (NaOH)
·
Natrium benzoate
(C6H5COONa)
·
Asam asetat
4. PROSEDUR KERJA
a. Menggerus
setengah sendok makan natrium benzoat dan setengah sendok makan NaOH dalam
mortar.
b. Kemudian
dimasukkan kedalam tabung reaksi serta menutupnya dengan kapas.
c. Memanaskan
tabung reaksi yang berisi bahan campuran sampai keluar gelembung.
d. Mengamati
apakan ada cairan lain dan bagaimana baunya?
e. Mangulangi
percobaan sekali lagi.
f. Pada
percobaaan ketiga, mengganti natrium benzoate dengan asam asetat.
5. HASIL PENGAMATAN
Bahan
|
Cairan
|
Gelembung
|
Bau
|
C6H5COONa
+ NaOH
|
Bening
|
Ada
gelembung
|
Menyengat
|
Asam
asetat + NaOH
|
Bening
|
Ada
gelembung
|
Menyengat
|
Reaksi:
C6H5COONa
+ NaOH → Na2CO3 + C6H6 (merupakan
turunan benzena)
CH3COOH
+ NaOH → NaCO3H + CH4 (Alkana)
6. PEMBAHASAN
Pada
acara praktikum kali ini kami melakukan praktikum tentang pembuatan senyawa
alkana. Senyawa alkana termasuk hidrokarbon yang asiklik atau jenuh, karena
memiliki ikatan tunggal. Sebagai
hidrokarbon jenuh, alkana memiliki jumlah atom H yang maksimum. Alkana juga
dinamakan parafin (dari parum affinis), karena sukar bereaksi dengan
senyawa-senyawa lainnya. Kadang-kadang alkana juga disebut sebagai hidrokarbon
batas, karena batas kejenuhan atom-atom H telah tercapai.
Untuk membuat senyawa alkana tersebut, kami
menggunakan senyawa natrium benzoat, asam asetat dan NaOH. Senyawa hidrokarbon jenuh dengan
ikatan tunggal dapat diprediksi dengan baik, mengingat setiap atom karbon
memiliki kemampuan mengikat 4 atom lain. Sehingga senyawa alkana yang dibentuk
memiliki pola yang khas. Jumlah atom H yang diikat sangat tergantung dengan
jumlah atom C yang berikatan. Atas dasar ini dapat dibentuk deret CnH2n+2, dan
dikenal dengan senyawa Alkana dan dapat kita susun dari nilai n = 1 sampai
dengan n = ∞.
Pada
percobaan pertama kami mencampurkan NaOH (natrium hidrosida) dan C6H5COONa
(Natrium Benzoat) yang dipanaskan di atas api Bunsen. setelah beberapa menit dipanaskan, maka senyawa yang ada di dalamnya
akan mengalami reaksi oksidasi atau pembakaran yang akan menghasilkan CO2
dan H2O yang membentuk gelembung. Cairan yang dihasilkan dari
senyawa tersebut bening dan baunya menyengat.
Berikut reaksi antara NaOH dan Natrium Benzoat
:
C6H5COONa
+ NaOH → Na2CO3 + C6H6
Reaksi
senyawa tersebut merupakan turunan dari benzena.
Pada
percobaan kedua, kami mengganti campuran dari senyawa asam asetat dan NaOH, percampuran
senyawa tersebut akan didapat suatu cairan putih dan setelah dipanaskan maka
akan terdapat cairan bening diatasnya. Hal itu dikarenakan adanya reaksi
oksidasi atau reaksi pembakaran, yang akan menghasilkan CO2 dan H2O.
air bening yang terdapat didalamnya adalah hasil dari H2O yang
terkumpul dari reaksi tersebut, dan akan menghasilkan senyawa alkana yaitu CH4
atau metana. Metana ini
adalah suatu senyawa alkana paling sederhana.
Setiap
senyawa alkana selalu akan berada di atas air, karena cairan alakan lebih
ringan daripada air. Bau yang dihasilkan dari pembakaran senyawa asam asetat
dan NaOH menyengat.
Reaksi dari senyawa asam asetat dan
NaOH adalah :
CH3COOH + NaOH → NaCO3H + CH4 (Alkana)
senyawa CH4
adalah gugus alkana yang paling sederhana, yaitu metana.
|
Sifat Kimia Alkana
- Pada umumnya alkana sukar
bereaksi dengan senyawa lainnya.
- Dalam oksigen berlebih, alkana
dapat terbakar menghasilkan kalor, karbon dioksida dan uap air.
- Jika alkana direaksikan dengan
unsur-unsur halogen (F2, Cl2, Br2, I2), atom –atom H pada alkana akan
digantikan oleh atom-atom halogen.
- Makin banyak atom C (rantainya
makin panjang) maka titik didih makin tinggi.
- dapat mengalami oksidasi (reaksi pembakaran)
7. KESIMPULAN
Dari
hasil pengamatan tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Cara
membuat senyawa alkana yaitu dengan mencampurkan NaOH (natrium hidrosida) dan C6H5COONa
(Natrium Benzoat). Serta mencampurkan senyawa asam asetat dan NaOH.
2. Reaksi
antara NaOH dan Natrium Benzoat: C6H5COONa + NaOH → Na2CO3
+ C6H6 reaksi ini menghasilkan benzena.
3.
Reaksi dari senyawa asam asetat dan
NaOH: CH3COOH + NaOH → NaCO3H + CH4
Reaksi ini menghasilkan metana.
DAFTAR
PUSTAKA
Sutresna , Nana . 2008. cerdas belajar kimia.
Bandung : Grafindo.
Hidayat,
Jamiludin. 2007. kimia. Jakatra : aryaduta.
Unggul, sudarmo. 2004. Kimia. Jakarta
: Erlangga.
LAMPIRAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar